Dasar Dasar Menentukan IP Address
Berselancar di dunia maya sungguh mengasyikkan, berbagai informasi bisa kita peroleh dengan mudah. Tidak hanya informasi di dalam negeri sendiri, bahkan berita di luar negeri pun kita bisa ketahui tanpa usaha yang sulit. Jalinan komunikasi jarak jauh pun menjadi semakin menyenangkan, tak hanya sebatas berbicara melalui perangkat telepon, namun dengan dunia internet kita bisa melakukan video conference seakan melihat langsung ke lawan berbicara.
Namun tahukah kamu bagaimana sistem kerja internet tersebut? Personal Computer (PC)/ Laptop dapat terhubung dengan internet melalui seperangkat jaringan di mana masing-masing perangkat tersebut harus memiliki identitas yang unik sehingga dapat dikenali di dalam sistem jaringan. Identitas tersebutlah yang disebut dengan IP Address. Seluruh perangkat yang terhubung dengan jaringan memiliki IP Address yang tidak mungkin sama satu dengan yang lainnya.
Apakah itu IP Address dan bagaimanakah menentukannya hingga dapat berbeda-beda satu dengan yang lainnya? Marilah kita simak penjelasan berikut:
PENGERTIAN IP ADDRESS
IP Address adalah alamat identifikasi komputer/host/perangkat yang terhubung dalam jaringan, berlabel numerik, terdiri dari 32 bit angka biner yang ditulis dalam 4 bilangan desimal dan dipisahkan dengan tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 sampai dengan 255.255.255.255.
IP address terdiri dari 2 bagian yang menjadi fungsi dasarnya, yaitu:
Host ID sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan
Kita bisa menggunakan analogi nama orang yang melekat pada masing-masing individu yang berfungsi untuk mengenali siapa orang tersebut. Begitulah fungsinya host ID yaitu sebagai identitas host untuk mengenali host yang terhubung pada jaringan tersebut.
Network ID sebagai alamat lokasi jaringan
Kita bisa menggunakan analogi alamat rumah yang menunjukkan keberadaan lokasi kita. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
KELAS IP ADDRESS
Tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet menyebabkan kebutuhan IP Adress pun meningkat. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan ke dalam kelas-kelas sehingga IP address mampu mengidentifikasi banyak anggota jaringan.
IP address dibagi ke dalam kelas-kelas yang dibedakan berdasarkan network ID dan host ID. Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan lokasi jaringan komputer tersebut berada. Sedangkan host ID menunjukkan seluruh host TCP/IP yang lain dalam jaringan tersebut. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah ukuran dan jumlahnya.
Kelas A
IP Address yang terdiri dari 8 bit untuk network ID dan 24 bit untuk host ID, sehingga IP Address kelas A ini digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar.
Rentang IP: 1.x.x.x – 126.x.x.x
Contoh: 10.1.1.52
Angka 10 berada dalam rentang 0 – 127, sehingga termasuk dalam kelas A.
Kelas B
IP Address yang terdiri dari 16 bit untuk network ID dan 16 bis untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar.
Rentang IP: 128.1.x.x – 191.255.x.x
Contoh: 160.161.76.13
Angka 160 berada dalam rentang 128 – 191, sehingga termasuk dalam kelas B
Kelas C
IP Address yang terdiri dari 24 bit untuk nework ID dan sisanya 8 bit untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN.
Rentang IP: 192.0.0.x – 223.255.255.x
Contoh: 193.10.20.25
Angka 193 berada dalam rentang 192 – 223, sehingga termasuk dalam kelas C.
Selain ketiga kelas IP Address di atas, terdapat pula kelas IP Address D dan E, namun kedua kelas ini tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental. Oktat pertama untuk IP Address Kelas D berada pada range 224 – 239 dan untuk IP Address Kelas E berada pada range 240 – 255.
Lalu apakah yang disebut dengan IP Private dan IP Public? Berikut penjelasannya:
IP Private
IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT. Untuk menghubungkan dua jaringan pribadi/private dimungkinkan dengan bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network Address Translation.
Alamat IP Private/Pribadi biasa digunakan untuk jaringan pribadi seperti rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain. IP ini digunakan atau dibuat sendiri oleh adminstrator untuk mempermudah pengaturan IP di setiap komputer tanpa harus meregistrasi setiap IP pada komputer tersebut.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal):
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
Kelas C: 192.168.0.0 – 192.168.255.0 (Total Addresses: 65,536)
Contoh penggunaan IP Private adalah jika jaringan X terdiri dari 10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10.
IP Publik
IP publik adalah IP Address yang digunakan untuk lingkup internet, di mana pada saat penggunaannya harus diregistrasikan terlebih dahulu (ke badan penyalur IP address agar tidak terjadi bentrokan IP Address) karena IP Address ini dikenali oleh jaringan internet di seluruh dunia melewati router-routernya. Alamat-alamat ini telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika jaringan tersebut telah terhubung ke Internet.
IP publik dapat berupa statis atau dinamis. IP publik yang bersifat statis artinya IP tersebut tidak dapat berubah dan biasanya digunakan terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di Internet. Sedangkan IP yang bersifat dinamis, artinya IP tersebut dapat berubah dan alamat IP tersebut dipilih dari sebuh pool yang tersedia. Perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke internet yaitu ketika terjadi disconnected (jaringan terputus), maka saat menghubungkannya kembali ke internet, otomatis akan mendapat IP baru.
Contoh IP Public adalah akses Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1
Tabel 1. Perbandingan Kelas IP Address
Apa maksud tabel di atas? Mari kita langsung pada dua buah contoh soal berikut:
160.161.76.13/19
Jawab:
Kelas B karena angka pertama bernilai 160 (Lihat pada tabel diagram oktat pertama).
Network bits = 19 (terdapat pada soal)
Host bits = 32 – 19 = 13
32 merupakan total host bits, sedangkan 19 merupakan jumlah network bits.
Jumlah Host : 2n – 2 = 213 – 2 = 8190
Subnet mask, jika dilihat pada tabel, dengan network bits 19, maka berada pada oktet 3 dan jika ditarik garis lurus ke bawah, maka diperoleh nilai subnet masknya adalah 224. Sehingga subnet masknya adalah 255.255.224.0.
Subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router.
Maka IP yang diperoleh adalah:
160.161.64.0/19 à network address
Kenapa nilainya 64? Jika dilihat pada tabel, dengan network bit 19, maka diperoleh interval 32, maka untuk memperoleh nilai IP Address host yang available dari IP pada soal, dicari kelipatan 32 yang kurang dari nilai 76 (soal), hingga diperoleh nilai 64.
160.161.95.255/19 à broadcast address
Kenapa nilainya 95? Untuk mencari broadcast address dari host yang available, maka carilah nilai kelipatan 32 yang nilainya di atas 76 (soal), maka diperoleh nilai 96. Rumus broadcast address adalaha n – 1, sehingga broadcast address yang diperoleh adalah 160.161.95.255/19.
Host IP Address yang available untuk IP di atas adalah
160.161.64.1/19 --- 160.161.95.254/19
Sebagai network engineer Anda diminta untuk membuat disain jaringan dengan kebutuhan jaringan sebagai berikut: 3 departemen yang terdiri dari 20 host, 500 host, dan 28 host.
Jawab:
Pertama, tentukan terlebih dahulu kelas dari jumlah host terbesar, yaitu 500 host. Berdasarkan tabel di atas, dengan jumlah kebutuhan host 500, maka kebutuhan host tersebut masuk dapat masuk dalam kelas A ataupun kelas B.
Maka IP Private untuk kelas B adalah: 172.16.0.0/16 (lihat kembali IP Private untuk kelas B dan jumlah network bitnya)
Berapakah range host yang available sesuai kebutuhan host?
Untuk host 500:
172.16.0.0/23 --- 172.16.2.0/23
Angka 23 diperoleh dari rumus 2n di mana nilainya harus minimal 500 untuk memenuhi kebutuhan host sebanyak 500 yaitu 29 = 512 (diperoleh nilai lebih dari 500), sehingga 32 – 9 = 23 (32 adalah total bits).
Angka 2 diperoleh dari interval nilai oktet 23, yaitu kelipatan 2.
Untuk host 28:
172.16.4.0/27
Angka 27 diperoleh dari rumus 2n di mana nilainya harus minimal 28. Dari tabel di atas terlihat bahwa 25 = 32, maka 32 – 5 = 27.
Angka 4 diperoleh dari interval oktet 3 dengan nilai 23, karena kebutuhan network ini masih di satu perusahaan, maka host IP Address masih melanjutkan dari host sebelumnya.
Untuk host 20:
172.16.4.32/27
Angka 32 diperoleh dari interval oktet ke 4 dari nilai 27.
Untuk menghubungkan host tersebut maka dibutuhkan 2 buah router dan dibutuhkan pula host IP Address untuk dua router tersebut, yaitu:
172.16.4.64/30
Angka 64 diperoleh dari kelipatan 32 yang merupakan lanjutan dari host sebelumnya, sedangkan nilai 30 merupakan network bits untuk perangkat router.
Comments
Post a Comment